Selasa, 08 Maret 2016

Tentang Motivasi

Sehelai daun tergeletak di pinggir jalan, dilihat orang banyak yang lalu lalang, tetapi sampai rapuh dan hancur menjadi tanah tak ada seorang pun yang memungutnya. Mengapa? Orang tidak memiliki minat terhadapnya (karena tidak mengetahui nilai atau harganya) maka orang tidak terdorong, tidak termotivasi untuk mengambilnya.
Uang satu milyar rupiah (asli) tergeletak di pinggir jalan yang mudah terlihat orang, tetapi (andai) tidak ada yang bermimat maka uang tersebut tidak akan hilang. Selamanya. Sampai hancur seperti daun. Sebaliknya, uang sepuluh ribu rupiah yang tersimpan teguh di lemari, bisa hilang, lemarinya dijebol, apabila orang berminat dan menghendakinya.
Masuk akal jika (kabarnya) bangsa Amerika yang teknologinya dicuri bangsa Asia pernah berkata, "mudah-mudahan bangsa Cina itu tidak memiliki motivasi untuk mempelajari teknologi itu, mudah-mudahan mereka tidak memiliki dana untuk mengembangkan teknologi itu."
Artinya, motivasi itu sebenarnya sangat berharga.
Motivasi itu seperti udara yang bisa menggelembungkan balon, seperti udara yang menggerakkan dedaunan, dan seperti busur yang terentang demi melesatkan anak panah. Motivasi itu tak mudah dikenali dengan indera peraba, tak mudah tertangkap indera mata, tetapi lebih akrab dengan indera perasa. Tidak percaya, tangkaplah motivasi itu dengan tanganmu. Bisa? Ternyata tidak. Tangkaplah dengan pandanganmu. Apakah bisa? Ternyata juga tidak. Yang bisa kita tangkap biasanya hanya efeknya, hanya gejalanya. Coba ceritakan bagaimana bentuk, rupa, dan warnanya jika kamu merasa bisa menangkapnya.
Motivasi itu ada tapi sekilas tak ada, angin, seperti setan, seperti malaikat, bahakan seperti nyawa kita. Sejauh ini kita tak bisa melihat nyawa atau ruh kita sendiri. Kita hanya bisa merasakan keberadaannya dari tanda-tanda dan gejala yang ada, misalnya, nafas, denyut nadi, dan gerak. Makhluk yang masih hidup dan bernyawa biasanya bernapas, denyut nadinya masih ada, dan masih bisa bergerak. Jika makhluk sudah tidak bernapas dan denyut nadinya berhenti dikatakan mati. Begitu juga dengan motivasi.
 ***