Setumpuk pertanyaan tentang penulisan cerita pendek ternyata cukup dijawab dengan kalimat: Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita bisa mengarang cerita pendek dan mulailah menuliskan sesuatu yang ingin kita tuliskan. Faktor lain yang juga penting memang banyak tetapi biasanya sudah kita miliki, misalnya kemampuan kebahasaan dan pengalaman.
Mudah ya? Seperti kata Arswendo Atmowiloto, mengarang memang gampang. Setidaknya tidak sesulit yang kita bayangkan asalkan kita memiliki kemauan untuk mengarang. Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap orang terbiasa mengarang cerita. Obrolan di pance-pance, di warung, di pos jaga, seringkali merupakan cerita karangan. Kejadian nyata pun sering ditambah atau dikurangi dan beragam versi ketika disajikan dalam bentuk obrolan. Kegiatan mengarang cerita semacam ini bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Data atau informasi yang kurang lengkap, kepentingan pribadi dan lain-lain bisa menjadi alasan untuk menambah dan mengurangi cerita sebenarnya. Bila demikian, penuturnya sudah mengarang (meskipun lisan) dan ketika cerita itu ditulisakan sebenarnya si penutur sudah menulis cerita (pendek).
Supaya bisa menghasilkan cerita pendek, sikap semacam itu perlu juga dilakukan. Rasa percaya diri bahwa kita bisa menulis cerita pendek harus ada dan mulailah menulis, menulis, dan menulis. Pertanyaan-pertanyaan dan ketakutan-ketakutan kita hilangkan dulu untuk sementara waktu. Tidak perlu bertanya, "betul atau salah ya?" tidak perlu dihiraukan karena tidak ada cerita pendek yang betul dan yang salah. Yang ada hanyalah yang baik dan belum baik, yang bagus dan belum bagus. Tidak perlu memikirkan dimiat atau tidak dimuat, diterbitkan atau tidak diterbitkan karena penilaian terhadap cerita kita itu dilakukan setelah ada naskahnya. Segala kekurangan dalam naskah kita itu masih bisa kita perbaiki saat editing naskah. Kalau naskah ceritanya sudah ada, sudah selesai, baru kita tawarkan ke penerbit. Kalau semua penerbit menolaknya dan kita berkeyakinan bahwa naskah kita itu memang bagus, kita bisa menerbitkannya sendiri di blog atau menerbitkannya dalam bentuk buku.
Yang jelas, kita tidak akan pernah menghasilkan cerita pendek yang bagus, bermutu, dan laris apabila kita tidak pernah berusaha untuk menghasilkan cerita pendek (seburuk apa pun itu). Kita tidak akan pernah menghasikan tulisan yang bagus apabila kita tidak mau memulai menulis. Ingat! Menulis tidak seprti menggigit cabai. Menulis perlu dibiasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar