AKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan 
Pengembangan  (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
(Kemdikbud) Chairil  Anwar Notodiputro mengatakan, evaluasi terhadap 
kurikulum pendidikan  nasional hampir selesai dilakukan. Saat ini, 
evaluasi itu melahirkan  draf naskah kerangka dasar kurikulum pendidikan
 nasional.
 
 "Evaluasi sudah kami lakukan. sekarang kita sudah 
punya draf untuk  naskah kerangka dasar dari kurikulum itu," kata 
Chairil, kepada  Kompas.com, Selasa (28/8/2012), di Jakarta.
 
 Ia menjelaskan, draf naskah kerangka dasar kurikulum itu 
menitikberatkan pada empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, 
Pendidikan  Pancasila, Matematika dan Pendidikan Agama. Alasan memilih 
empat mata  pelajaran itu adalah karena tim evaluasi Kemdikbud menilai, 
empat mata  pelajaran tersebut mampu menjadi perekat bangsa.
 
 "Alasannya karena empat pelajaran itu kami nilai universal dan bisa menjadi perekat bangsa," ujarnya.
 
 Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan nasional  dilakukan Kemdikbud 
karena kuatnya desakan dari sejumlah pihak. Secara  umum, kurikulum 
pendidikan nasional yang berlaku saat ini dinilai kurang  memberikan 
efek besar bagi peserta didik. Khususnya, pada mata  pelajaran Bahasa 
Indonesia, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Pancasila  dalam hal 
pembentukan karakter dan nasionalisme peserta didik.
 
 Adapun, 
untuk mata pelajaran Matematika, kritik serupa juga banyak  ditemui. 
Cara belajar mengajar mata pelajaran itu dianggap  kuno dan jauh 
tertinggal dari negara lain. Di mana para peserta didik di  Indonesia 
lebih diarahkan untuk menghapal, sedangkan anak-anak di  negara lain 
tidak menitikberatkan cara belajar dengan menghapal, tapi  mengedepankan
 cara berpikir rasional dan mempertajam logika.
 
                            
Tidak ada komentar:
Posting Komentar