Rabu, 28 November 2012

Menulis Novel Hari Ke 11 s.d 15

Hari Kesebelas

Mulailah dengan menulis sesuatu yang Anda tahu, jika bukan tentang novelnya sendiri, maka sesuatu tentang tempat atau orang di novel Anda. Akan jauh lebih mudah memulai penulisan buku jika Anda menulis tentang orang-orang, tempat, dan sesuatu yang telah Anda kenal baik.


Hari Kedua Belas

Pertama-tama, tentukan karakter/tokoh cerita Anda, karena karakter jauh lebih sulit ditentukan daripada ceritanya.

Saat menulis, plot cerita bisa berubah atau tetap sama, namun karakternya akan berkembang dan memiliki kehidupan sendiri. Saat karakter Anda berkembang, mereka akan memiliki kepribadian yang berbeda, dan sama seperti seorang sahabat, Anda akan tahu apa yang akan mereka lakukan atau tidak lakukan pada situasi tertentu.

Penulis cerita misteri Oakley Hall mengatakan, seorang penulis harus “mendengarkan tuntutan atau keinginan karakternya, yang ketika mulai hidup, bisa menuntut jalan hidup yang berbeda dari yang dibutuhkan pada awalnya.

Hari Ketiga Belas

Ambil setumpuk kartu berukuran 5x7 dan tulis masing-masing nama karakter Anda di bagian atasnya. Lalu, pikirkan peranan apa yang akan dimainkan mereka dalam cerita Anda, tipe orang seperti apa mereka: usia, pendidikan, tempat kelahiran, keras kepala, lucu, gemuk, jelek. Apa kebiasaan unik mereka$3F Apakah mereka biasa mencuci tangannya 500 kali sehari? Apakah mereka suka mendengar suara-suara aneh? Apakah mereka baik hati terhadap anak-anak namun senang menyiksa kucing? Tuliskan semuanya, tuliskan sebanyak-banyaknya sampai Anda mulai mengenal masing-masing karakter tersebut secara mendalam. Alfred Hitchcock biasa menuliskan adegan ceritanya pada kartu indeks, satu adegan dalam satu kartu. Dengan cara itu, sebagaimana yang dikatakannya, saat ia mulai membuat film, pekerjaannya sudah selesai.

Beberapa dari karakter tersebut akan menjadi tokoh utama, di mana ceritanya akan berkisar di sekitar mereka; karakter lainnya akan memainkan sedikit peran, namun hal ini pun sangat penting, karena setiap pemain harus memiliki alasan mengapa mereka hadir dalam cerita tersebut. Jika tidak mempunyai alasan mengapa harus hadir dalam novel Anda, mereka akan memperlambat cerita Anda, dan hal-hal yang sifatnya lambat akan membuat pembaca merasa bosan.

Hari keempat Belas


Kebanyakan novel ditulis berdasarkan sebuah rumus, terutama buku laris besar. Sebagai contoh, John Baldwin, salah seorang penulis The Eleventh Plague: A Novel of Medical Terror, mengembangkan sebuah rumus sederhana yang ia gunakan untuk membuat struktur novelnya.

Rumus sepuluh langkahnya adalah:

1. Pahlawannya harus seorang yang ahli.

2. Penjahatnya harus seorang yang ahli.

3. Anda harus melihat kejahatan dari sudut pandang sang penjahat.

4. Pahlawannya memiliki pendukung sekelompok ahli di berbagai bidang.

5. Dua atau lebih anggota tim harus jatuh cinta.

6. Dua atau lebih anggota tim harus mati.

7. Penjahatnya harus mengubah perhatiannya dari sasaran awalnya kepada tim.

8. Penjahat dan pahlawannya harus hidup untuk bertarung kembali pada sekuel lanjutannya.

9. Semua kematian harus dimulai dari individu kepada kelompok: misalnya, jangan pernah mengatakan bahwa bom meledak dan 15.000 orang mati. Mulailah dengan “Jamie dan Suzy berjalan di taman bersama nenek mereka saat bumi terbuka.”

10. Jika Anda tidak maju-maju, bunuh salah satu tokohnya.

Rumus tambahan. Saat Ernest Hemingway memulai karirnya sebagai reporter muda untuk surat kabar Kansas City Star, ia diberi lembaran gaya penulisan dengan empat aturan dasar:

- Gunakan kalimat pendek.

- Gunakan paragraf pertama yang pendek.

- Gunakan bahasa Inggris yang bersemangat

- Bersikap positif, jangan negatif

Saat ditanya tentang aturan ini bertahun-tahun kemudian, ia berkata, “Itu adalah aturan terbaik yang pernah saya pelajari di bidang tulis-menulis. Saya tidak pernah melupakannya. Tidak ada seorangpun yang memiliki bakat, yang merasakan dan menulis hal-hal yang ingin dikatakannya dengan sebenarnya, akan gagal menulis sesuatu jika ia terikat dengan rumus di atas.”

Hari Kelima Belas

Kembangkan karakter dan plot Anda secara bersama-sama. Anda tidak bisa melakukan yang satu dengan baik tanpa yang lain. Karakter Anda bukanlah orang-orangan kayu yang jatuh begitu saja dari langit. Mereka adalah unsur penting drama yang Anda buat. Mereka harus melakukan sesuatu yang logis atau tidak logis (yang menjadi inti plot) yang akan menambah cerita Anda, dan membawanya menuju klimaks. Jangan pernah, jangan pernah memisahkan karakter dari plot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar